[REVIEW] SAO: Alicization (Episode 1-24), Menarik Pada Awalnya Membosankan Pada Akhirnya



Yo gan, gambar thumbnailnya clickbait ya? Ya maaf, bukan bermaksud ingin memancing para fujoshi ke sini. Tapi itu hanya salah satu scene yang membuat saya agak tertawa jika membayangkan misalnya para fujoshi nonton anime ini.

Mungkin langsung saja saya buka review kali ini, saya akan mereview salah satu anime mainstream favorit kita semua yaitu Sword Art Online season ketiga atau yang lebih dikenal dengan judul SAO: Alicization. Well, Dengan iming-iming kata “Online” di judulnya memangnya siapa yang tidak akan tertarik dengan kisah petualangan “Bambang Kirito” di dunia isekainya ini. Makanya saya sebut saya mainstream karena penontonnya berasal dari semua kalangan.

Alasan saya ingin mereview anime ini yaitu karena ceritanya yang harus saya akui sedikit berbeda dari dua season sebelumnya, ditambah juga dengan ada banyaknya karakter-karakter baru yang memanjakan mata kita. Kalau begitu mari melihat dimana letak plus dan minusnya anime ini dari perspektif saya pribadi. Namun jika nantinya anda merasa ada poin yang kurang setuju jangan terlalu dipikirkan ya. Namanya juga pendapat pribadi, anda boleh kok nulis review juga mengenai anime ini. Biar nantinya kita bisa saling berkunjung satu sama lain sebagai sesama blogger.







SINOPSIS:

Jika pada dua season sebelumnya membahas tentang dunia game dan para playernya, maka kali ini cerita SAO akan lebih berfokus pada sebuah dunia virtual bernama Underworld. Dimana di dunia tersebut terdapat tiruan manusia dengan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intellegence).

Diceritakan bahwa perkembangan teknologi yang semakin maju telah mengubah AI yang dulunya hanya mampu menirukan pemikiran manusia sekarang juga dapat memiliki perasaan dan emosi seperti halnya manusia. Bagaimana bisa? Caranya adalah dengan mengekstrak salah satu bagian pada otak manusia yang disebut “fluctlight” dan mengubahnya menjadi AI. Dengan begitu terciptalah AI yang tidak hanya mampu berpikir tapi juga memiliki perasaan.

Beberapa AI yang terkumpul kemudian ditempatkan dalam sebuah dunia virtual dimana mereka disana kemudian beranak-pinak dan terciptalah peradaban manusia di dunia yang disebut sebagai “Underworld”. Arc Alicization ini akan bercerita tentang kisah tiga sekawan yaitu Kirito, Eugeo, dan Alice di dunia Underworld.

MUSIK: 8



Saya akan berkomentar tentang Opening Song pertama yang dibawakan oleh wanita berkarakter suara unik yang kita kenal dengan nama LiSA. Komentar saya adalah “ROCK ABIISSS”. Saya tau betul LiSA juga pernah menyanyikan opening song bernuansa Rock pada anime Mahouka Koukou no Rettousei sebelumnya. Namun saya tidak menyangka unsur rock penuh melodi gitar listrik tersebut juga dibawa ke dalam anime SAO ini. Apalagi ditambah dengan scene Kirito, Eugeo, dan Alice kecil yang berlari pada visual art opening song anime ini. Hal tersebut membuat feeling saya ikut masuk ke dalam ceritanya untuk mengetahui bagaimana nantinya kisah mereka bertiga.


VISUAL ART: 9



Grafis 2017 memang beda dibandingkan 2010. SAO season ketiga ini terlihat lebih enak dipandang mata dibandingkan dengan dua season sebelumnya. Ada banyak unsur-unsur yang membuat grafis anime ini terlihat lebih baik, seperti pencahayaan yang jauh lebih detail, blur di latar tempat jauh, dan yang paling terasa adalah efek pertarungan pedang yang memukau sepertinya halnya anime buatan ufotable (Fate series dan Kimetsu no Yaiba). Sepertinya A1-Pictures (studio yang membuat anime SAO) telah belajar banyak mengenai cara membuat efek pertarungan yang menarik.

STORY: 8

Apa yang membuatnya season ketiga ini menarik?

1. Prolog yang luar biasa


Cerita dibuka dengan kisah masa kecil Kirito, Eugeo, dan Alice di dunia Underworld. Latar cerita dibangun dengan sedemikian rupa seperti halnya daerah terlarang yang disebut dark teritory dan hukum yang mengatur dunia tersebut, yaitu “hukum tabu”. Sehingga saya pun merasa ikut tertarik dalam atmosfer cerita yang coba mereka bawa dan membuat saya penasaran akan seperti apa nantinya kisah mereka bertiga. Bahkan saya pun hampir ikut merasa sedih ketika melihat Alice kecil dibawa pergi.

2. Cerita tidak lagi berfokus pada Kirito x Asuna yang selalu mesra-mesraan pada dua season sebelumnya, cerita Arc Alicization lebih banyak menyorot tentang kisah persahabatan antara Kirito dan Eugeo




Saya pribadi lebih menyukai arc Alicization ini dibandingkan dengan dua season sebelumnya. Karena pada season sebelumnya selalu saja membahas tentang Kirito x Asuna yang selalu mesra-mesraan di tiap episodenya. Bikin iri atuh ngeliatnya. Saya pun berpikir “Hadeh, pacaran mulu nih bambang Kirito”.

Tapi, semua kemudian berubah ketika negara api menyerang. Munculah season ketiga SAO dengan membawa cerita baru dan karakter-karakter baru yang merefresh kesan saya terhadap kirito yang sering diolok-olok para netizen +62 dengan sebutan “Kiritod” ini. Hal yang tidak saya sangka adalah hanya dengan menambah seorang karakter bernama Eugeo ke dalam cerita season ketiga ini kesan buruk saya pada Kirito yang saya pandang sebagai “bucin”-nya anime isekai ini berubah menjadi kirito yang friendly.

3. Tidak hanya tentang Sword Skill seperti slash, double slash, vertical slash, dan segala physical attack seperti halnya game Sword Art Online, tapi di Underworld juga memiliki teknik berpedang disertai elemen seperti api, es, bunga, dan lain-lain.


Walaupun ada beberapa penjelasan mengenai teknik berpedang yang membuat saya bingung tapi untunglah hal tersebut bisa dipahami kembali ketika melihat langsung bagaimana saat mereka menggunakannya. Kalau tidak salah namanya adalah “teknik kendali senjata penuh” yaitu mengeluarkan kekuatan maksimal dari pedang mereka masing-masing dengan cara memotivasi diri sendiri. Dan tiap pedang tersebut memiliki ceritanya masing-masing

Well, unsur inilah yang menurut saya membuatnya menarik ditambah juga dengan unsur sihir yang langsung bisa keluar dari tangan. Hal tersebut telah sukses mengupgrade Fight Scene SAO Series yang biasanya hanya didominasi oleh pertarungan pedang.

4. Ada unsur yang tidak terdapat pada dua season sebelumnya



Well, yang membuat saya terkejut adalah adanya adegan potongan tubuh di anime yang biasanya ramah ini. Siapa yang menyangka anime SAO yang juga banyak ditonton oleh anak-anak ini ternyata memunculkan adegan gore + scene ero. Hal tersebut benar-benar membuat saya impress karena mereka menghadirkan suatu nuansa yang berbeda dari season sebelumnya

Apa hal yang tidak saya sukai?
1. Terdapat unsur mecha dan Eugeo yang berubah menjadi pedang



Yap, dua hal tersebut cukup tidak masuk akal. Menurut saya daripada mengorbankan setengah dari populasi manusia untuk membangkitkan senjata suci dalam bentuk mecha tersebut lebih baik mengorbankannya untuk dijadikan kekuatan sihir bagi si administrator itu sendiri, yang mana nantinya kekuatan tersebut akan dibagikan administrator kepada para ksatria integritas untuk melawan dark teritory.





Sedangkan untuk Eugeo yang berubah menjadi pedang, saya merasa seharusnya adegan ini diganti saja dengan pertarungan pedang seperti biasa. Misalkan buat saja scene tersebut menjadi Kirito dan Eugeo atau mungkin juga bertiga bersama Alice melakukan suatu serangan kombinasi untuk mengakhiri Administrator. Bahkan bisa dibuat Eugeo terluka oleh salah satu serangan administrator sehingga alur cerita masih sama dimana Eugeo pada akhirnya akan mati.


2. Pada akhirnya tujuan akhir mereka adalah mengalahkan monster yang ada di Dark Teritory



Ya benar, musuh terakhir mereka adalah monster di Dark Teritory. Apakah anda tertarik dengan hal tersebut? Menurut saya pribadi pertarungan antar sesama pendekar pedang dengan teknik Enhance Arnament dan Release Recollection milik mereka masing-masing jauh lebih menarik dibandingkan melawan monster-monster yang cuma taunya mengayunkan senjata.


KARAKTER
1. Kirito: 7


Bambang Kirito di season ketiga ini jauh lebih naif dari biasanya, bahkan terlalu baik pada musuh-musuhnya. Bagaimana jika misalkan saja sesuatu tidak berjalan sebagaimana yang ia harapkan? Its kill or being killed dude, mengampuni musuh? Jangan bercanda, memangnya siapa yang bisa menjamin mereka tidak menusukmu dari belakang wahai Kirito-kun.

2. Eugeo: 8
 

Kembaran Kirito dalam hal berpedang, itulah yang saya lihat dari sosok Eugeo yang juga menggunakan teknik berpedang Aincrad ini. Dirinya sangat bergantung sekali pada Kirito jika menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Sehingga hampir akhir hayatnya pun saya berpikir bahwa Eugeo tidak akan bisa sampai sejauh ini jika tanpa bantuan dari Kirito.

3. Alice: 8


Alice, calon heroine baru di seri anime Sword Art Online ini. Akhirnya ada satu love-rival yang dapat berdiri sejajar dengan Asuna. Saya merasa bodo amat ah sama Asuna, ente udah mesra-mesraan sama Kirito sepanjang season sebelumnya, ampe bosan ane ngeliatnya. Kirito nya aja cuma nyebut nama Asuna sebanyak dua kali di anime ini. Apakah itu bisa dibilang cinta? Lagian mau dilihat dari manapun juga sudah jelas kalau Alice itu lebih kawaii. Kalau sampai Kirito milih Asuna dibanding Alice kelewatan mah.

(maaf, agak baperan)

Namun ada satu masalah besar bagi Alice. Alice hanyalah keturunan AI, dirinya tidak memiliki tubuh di dunia nyata. Akan tetapi saya yakin nantinya akan muncul sebuah tubuh genetik sempurna yang akan ditanamkan otak dari Alice sehingga dirinya nanti dapat menghabiskan waktu bersama dengan Kirito di dunia nyata. Dan satu hal juga yang membuat saya penasaran, bagaimana nantinya reaksi alice saat melihat dunia asli Kirito

4. Quinella/ Administrator: 7


Sang administrator yang satu ini merupakan orang paling hentai no hito yang pernah saya temui dalam sejarah saya selama menonton anime. Bertarung saja harus telanjang padahal dari usianya kan kalau gak ada sihir awet muda udah jadi nenek-nenek seharusnya. Well, sebenarnya tidak banyak dapat saya katakan tentang karakter ini. Tapi sebagai antagonis si Quinella benar-benar terlihat sangat menggoda.

OVERALL: 8

Secara keseluruhan saya menyukai prolog dan fight scene system dari anime ini. Namun dengan tujuan akhir mereka untuk mengalahkan monster yang ada di Dark Teritory, saya merasa story tersebut nantinya tidak akan cukup kuat untuk menyaingi cerita dari arc melawan ksatria integritas dan administrator ini. Untuk itu saya akhiri review ini dengan kata “good job” kepada studio A-1 Pictures karena setidaknya telah membuat sesuatu yang berbeda dibandingkan dua season sebelumnya.


Salam semvak

~AYBD

Posting Komentar

0 Komentar