[3-EPISODE'S REVIEW] Kimetsu no Yaiba, Ufotable is Back



Yo gan, Musim Spring 2019 telah tiba, saya ingin mengawalinya dengan memberikan review 3 episode pertama dari anime yang banyak sekali menarik perhatian penonton musim ini. Seperti yang kita tau, pada musim sebelumnya sudah tayang sebuah anime bergenre thrill dengan judul Yakusoku no Neverland.

Kali ini masih dalam serialisasi manga yang sama, yaitu Shounen Jump, kita akan kembali disuguhkan dengan anime yang juga memiliki genre thrill, judulnya adalah Kimetsu no Yaiba, namun yang membedakannya kali ini yaitu memiliki lebih banyak adegan action, darah, dan penggunaan senjata tajam. Sedangkan anime Yakusoku no Neverland lebih banyak menampilkan sisi yang menyerang psychological para karakternya.

SINOPSIS
Menceritakan tentang Kamadou Tanjirou yang tinggal bersama anggota keluarganya di sebuah rumah dibukit gunung. Tanjirou kemudian pergi ke desa terdekat selama semalam untuk mencari penghasilan tambahan bagi keluarganya. Ketika pulang kerumahnya pada pagi harinya, Tanjirou sangat syok sekali mengetahui bahwa seluruh anggota keluarganya telah mati dibunuh. 

Rumor yang pernah ia dengar sebelumnya mengatakan bahwa ada makhluk yang biasanya melakukan pembantaian seperti itu, mereka disebut dengan “oni", makhluk yang suka memangsa manusia dan hanya keluar pada malam hari saja. 

Kemudian Tanjirou mencoba memeriksa diantara para anggota keluarganya, ternyata hanya adik perempuannya saja Nezuko yang masih bisa terselamatkan. 

Namun hal yang mengejutkan adalah ternyata adiknya tersebut telah berubah menjadi oni. Adiknya tiba-tiba langsung mencoba untuk menyerang dirinya. Tanjirou kemudian ditolong oleh seorang pemburu oni yang kebetulan melintas. Ketika adiknya ingin dibunuh, Tanjirou bersikeras memohon agar adiknya diampuni, dan juga berjanji akan menemukan cara untuk menyembuhkan adiknya. 

Permohonannya pun dikabulkan. Sejak kejadian itu maka dimulailah kisah Kamadou Tanjirou yang berusaha menjadi seorang pemburu oni yang hebat.

VISUAL
Saya akan mulai dari desain karakter. Desain karakter Kimetsu no Yaiba sangat berbeda dengan anime Fate/Series dan Tales of Zestiria, terutama di bagian mata yang biasanya memiliki desain cerah bersinar yang terlihat sangat indah sekali dipandang. Desain karakter yang dibuat ufotable ini sebenarnya desain karakter yang sama seperti desain karakter yang ada di manga. 

Pengambilan keputusan yang cukup baik, karena jika mereka mencoba menggunakan desain karakter khas ufotable sendiri yang sering kita lihat pada anime-anime lainnya, maka pasti tidak semua penonton dapat menerimanya. Menurut saya ufotable sudah berusaha sebaik mungkin agar tidak keluar dari desain karakter manganya.



Saya akan lanjutkan pada bagian visual art background anime ini. Jika anime ufotable sebelumnya banyak mengambil latar cerita di kota, maka anime ufotable kali ini lebih banyak mengambil latar cerita di desa terpencil. Beberapa latar yang digunakan yaitu hutan, sawah, pegunungan, sungai, kuil dan juga pastinya rumah tradisional ala jepang. 

Pada anime ufotable sebelumnya Tales of Zestiria sebenarnya juga mengambil beberapa latar cerita di desa. Namun Kimetsu no Yaiba lebih mengambil latar cerita dengan garis waktu yang lebih jauh lagi di masa lalu, yaitu pada masa sebelum masehi, tepatnya pada masa Showa. Walaupun kualitas background anime ini mungkin lebih standar dari anime ufotable lainnya, namun yang tetap menjadi senjata utamanya tentu saja blur effect, CG, dan pewarnaan. 

Background ala ufotable ini memang sangat khas sekali, anda mungkin dapat dengan mudahnya mengenali background yang hanya dibuat ufotable ini, terutama yang terdapat pada bagian blur effectnya, benar-benar mirip sekali seperti video camera di dunia nyata. Mulai dari background yang terlihat dari jarak dekat maupun  background yang terlihat dari jarak jauh. 

Walaupun sedikit berbeda dengan desain background anime ufotable pada umumnya, bukan berarti saya tidak suka. Saya sebenarnya tidak terlalu mementingkan visual art pada suatu anime. Asalkan pembawaan ceritanya menarik, diiringi dengan sound yang baik, menurut saya itu sudah cukup.

Kemudian pada pergerakan karakter, 3D CG, efek cuaca, dan pencahayaan yang juga menurut saya tidak perlu dipertanyakan dan dijelaskan lagi. Ufotable adalah bintangnya. Kinerjanya mungkin paling lama dibanding studio lain, tetapi hasilnya tentu saja selalu membuat penonton terpukau dibuatnya. 

Hal yang tidak dapat kita temui pada 3 episode awal anime ini mungkin hanyalah efek debu yang berterbangan pada suatu cahaya seperti anime ufotable biasanya.

SOUND
Pertama kita mulai dari opening song. Saya terkejut ketika pertama kali mengetahui bahwa LiSA yang menyanyikan opening song anime ini. “What? LiSA? Nyanyi lagu anime Thrill?”. Saya kira tidak akan cocok, tetapi untung lah anime ini juga banyak menampilkan sisi actionnya daripada thrillernya. Hal itu yang membuat LiSA cocok-cocok saja dengan anime ini. 

Dengan tempo yang agak lambat pada awal lagu dan kembali cepat ketika mendekati pertengahan akhir lagu. Ini seperti mengingatkan saya dengan lagu LiSA  pada anime ufotable sebelumnya, yaitu fate/zero yang juga memiliki nada rock melow. Saya mempercayai lagu ini merupakan single yang sudah lama dipersiapkan khusus untuk Kimetsu no Yaiba.
Kemudian pada background music. Anda tau apa yang membuat anime ini menegangkan? Yaitu Background Music seperti lagu upacara adat dengan nada pitch tinggi seorang wanita. Saya pernah mendengarnya sebelumnya, mirip sekali seperti BGM pada anime Shinsekai Yori dan Kara no Kyoukai. 

Keputusan yang sangat tepat sekali dilakukan ufotable. Karena latar cerita dijaman showa memang masih sangat kental sekali dengan upacara adat. Menambah kesan yang sangat menegangkan sekali ketika bertemu dengan oni yang sedang memangsa manusia. 

Sedangkan fighting scene mungkin lebih memadukan antara musik drum tradisional dan biola. Bagian itu sebenarnya tidak terlalu spesial karena BGM nya masih dalam standar musik pada umumnya.

STORY



Episode 1 pasti selalu terjadi sesuatu yang menarik. Inilah biasanya yang selalu terjadi pada tiap adaptasi manga shounen jump. Protagonis utamanya juga biasanya memiliki kemampuan uniknya sendiri. Kamadou Tanjirou memiliki kemampuan indera penciuman yang kuat dari manusia biasa, dengan indera penciumannya itu ia dapat merasakan situasi berbahaya disekitarnya. Si protagonis ini untunglah sifatnya tidak terlalu serius, artinya masih bisa memberikan sisi humornya untuk para penonton. Membuat dirinya memiliki kepribadian yang dapat membuat penonton lebih tertarik lagi.

Dari sisi story, membiarkan adik Tanjurou, si Nezuko, masih hidup adalah keputusan yang tepat. Jika adiknya sudah mati duluan maka keberadaan Tanjirou didalam anime ini akan melemah. Karena sudah tidak memiliki apa-apa lagi untuk memotivasi kehidupannya. Hanya akan menjadi karakter yang biasa saja yang hanya memiliki dendam pada oni. Sedangkan jika adiknya masih hidup akan membuat Tanjirou tidak merasa kesepian, memiliki seseorang untuk dilindungi, dan dapat mencoba menemukan teman-teman baru dalam perjalanannya.

Story anime ini memiliki beberapa kemiripan dengan anime thriller lainnya. 
Pertama, makhluk yang disebut dengan oni ini memangsa manusia agar bisa tetap hidup. Ini sangat mirip sekali seperti konsep ghoul pada anime Tokyo Ghoul, yang membedakannya adalah makhluk oni ini tidak bisa terkena sinar matahari, tubuhnya juga dapat beregenerasi sendiri jika terluka. Sedangkan ghoul bisa terkena sinar matahari, tetapi tidak bisa melakukan regenerasi. 

Kedua, makhluk oni hanya bisa dibunuh dengan cara tertentu, yaitu menggunakan logam khusus pada pedang pemiliknya. Mirip sekali dengan titan pada anime Attack on Titan yang juga hanya bisa dibunuh dengan cara tertentu. Kemudian, Kamadou Tanjirou masuk ke pasukan pemburu setelah anggota keluarganya dibunuh oni. Mirip sekali seperti Eren Yeager yang masuk Korps Penjelajah setelah anggota keluarganya dibunuh titan.

Ufotable semenjak ditinggal Fate/Series terlihat seperti sudah lesu, judul-judul anime barunya banyak yang tidak dapat diterima baik oleh penonton. Strategi ufotable yaitu mengadaptasi anime dari game yang sudah terkenal. Mereka sudah mencobanya dua kali dan keduanya pun berakhir dengan kegagalan. 

Di tahun 2019 ini ufotable sepertinya sudah benar-benar belajar dari masa lalu, ufotable sudah tidak lagi mencoba mengadaptasi anime dari sebuah game, melainkan mengadaptasi langsung dari sebuah manga yang sudah memiliki nama besar. Namun dalam mengadaptasi manga yang sudah memiliki nama besar sebenarnya merupakan tanggung jawab yang berat sekali. 

Penonton akan membandingkan apakah pengadaptasian ini akan sama menegangkannya seperti dengan yang ada di manga. Jika sedikit saja kehilangan unsur-unsur penting tersebut, maka anime ufotable ini akan berakhir seperti dua judul sebelumnya, yaitu God Eater dan Tales of Zestiria. 

Tapi sepertinya persiapan ufotable sudah benar-benar matang. Kesalahan yang dilakukan ufotable seperti dua anime sebelumnya, yaitu God Eater dengan visual anehnya, atau Tales of Zestiria dengan visual sempurna tetapi memiliki cerita yang tidak menarik. Hal ini sudah berhasil ditanggani ufotable dengan sangat baik sekali. Visual sudah oke, cerita juga menarik, tinggal konsisten saja mengerjakannya.

OVERALL



Saya mungkin tidak akan terburu-buru memberikan nilai pada anime ini, karena animenya saja masih belum selesai tayang. Ufotable tidak boleh kecolongan. Bisa saja sesuatu terjadi pada episode-episode yang akan mendatang, seperti memunculkan episode recap atau menunda keluarnya episode terakhir. Keep working, jangan kecewakan penonton.

Dari segi cerita, walaupun bergenre action, anime ini harus tetap membangun lagi development mengenai betapa mengerikannya oni. Jangan sampai sisi mengerikannya hilang sehingga semakin hari dianggap tidak lebih hanya seperti anime yang menonjolkan sisi actionnya saja, sedangkan sisi thrillernya tidak. Saya tidak berharap ufotable bekerja terlalu maksimal dari sisi visual. 

Cukup konsisten saja pertahankan visual art yang seperti itu. Karena visual yang bagus hanya akan membuat pekerjaan ufotable lama sekali, sedangkan penonton pasti sangat menginginkan agar sekuelnya bisa lebih cepat lagi rilisnya.

~AYBD

Posting Komentar

0 Komentar