[REVIEW] Bokutachi wa Benkyou ga Dekinai, Sungguh Alur Cerita yang Datar Sekali




   Yo gan, masih dalam serialisasi manga yang sama yaitu Shounen Jump, saya akan membahas adaptasi anime yang mungkin juga ‘cukup’ populer di musim ini. Judul animenya adalah Bokutachi wa Benkyou ga Dekinai, atau yang sering disingkat dengan sebutan “Bokuben”, yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “Kami tidak pernah belajar sama sekali”.


Anda dapat membaca tulisan saya sebelumnya yang membahas mengenai anime Isekai QuartetCarole & Tuesday, Kono Oto Tomare, Kimetsu no YaibaKaze ga Tsuyoku FuiteruKaguya-sama wo Kokurasetai, Kakegurui Season 2Domestic na KanojoSilahkan klik saja pada salah satu judul-judul tersebut untuk melihat postingannya.



SINOPSIS
   Menceritakan tentang Nariyuki Yuiga, seorang siswa SMA yang ingin mendapatkan beasiswa kuliah agar tidak memberatkan biaya hidup keluarganya lagi. Nariyuki bisa saja mendapatkan beasiswa tersebut tetapi dengan syarat harus mengajar dua orang murid jenius disekolahnya yang bernama Rizu dan Fumino. Keduanya ternyata sangat buruk sekali dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan jurusan kuliah yang ingin mereka ambil di universitas nanti. Maka dengan begitu dimulailah kisah keseharian Nariyuki Yuiga dalam mendidik murid-murid yang mengalami kesulitan belajar ini.

VISUAL DAN SOUND
   Mengapa saya disini mengelompokkan visual dan sound secara bersamaan? Karena memang tidak banyak hal-hal menarik yang bisa dibicarakan. Studio yang mengadaptasi anime ini, Silver dan Arvo, merupakan studio baru dalam industri anime. Ini adalah keputusan yang sungguh nekat sekali. Mereka langsung mencoba mengadaptasi manga yang sudah memiliki nama di Shounen Jump. Sehingga hasil akhirnya pun benar-benar menjadi seperti hasil pekerjaan yang dilakukan seorang amatiran.
   Jika dilihat dari desain karakter sebenarnya 'cukup’ menarik, tetapi usaha yang coba dilakukan mereka untuk membuat anime ini bisa diterima penonton lah yang kurang, mereka membuatnya seperti asal jadi saja, diterima atau tidak mereka tidak peduli. 
   Pada bagian sound juga biasa saja, seperti sound yang standar seperti anime school pada umumnya. Saya sebenarnya lebih banyak berharap pada storynya. Karena walaupun pergerakan visualnya lancar dengan art yang tidak terlalu bagus, setidaknya pada bagian pengadaptasian storynya harus bisa memuaskan para penonton. Seperti yang dilakukan anime musim sebelumnya, yaitu Kaguya-sama wo Kokurasetai.

STORY


   Awal pengenalan ceritanya sebenarnya bagus, tetapi mulai terasa membosankan ketika menonton episode-episode yang berikutnya. Mengapa? Karena alur ceritanya sangat datar sekali. Konflik yang terjadi antar karakter hanya sedikit saja yang muncul, selebihnya hanya berisi slice of life. 
   Diantara event romance yang terjadi antar Protagonis dan para heroinennya. Mungkin hanya event bersama Takemoto di episode 3 saja yang paling terlihat dominan. Sedangkan event dengan para heroine lainnya tidak begitu menarik. Ini merupakan sesuatu yang tidak berimbang dalam membangun cerita romance. Karena dalam membangun development karakter, para heroine harem ini harus memiliki ikatan yang sama kuatnya dengan si tokoh utama. Namun sepertinya hubungan mereka tidak lebih hanya seperti kenalan baru.

OVERALL


   Saya bisa mengatakan bahwa anime ini hanya menang pada desain karakternya saja, sedangkan storynya sangat buruk sekali. Saya sudah mengecek berkali-kali sudah menonton di menit berapakah saat menonton anime ini. Karena saking membosankannya saya hanya ingin cepat-cepat agar episodenya segera berakhir. Its very worst dude.
   Seharusnya ada adegan-adegan penting yang terjadi dalam 3 episode awal ini. Tetapi sepertinya ceritanya tetap tidak mau pergi jauh dari judul anime ini, yaitu hanya banyak membahas tentang belajar saja. Saya sebenarnya menginginkan agar ceritanya bisa dieksplor lebih jauh lagi, sehingga penonton pun tidak bosan melihatnya.
   Di dalam serial manganya, Bokutachi wa Benkyou ga Dekinai sebenarnya ditunjuk sebagai pengganti dari tamatnya seri romance harem Nisekoi di Shounen Jump. Dengan mengusung genre yang sama, ternyata Bokuben bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan Nisekoi. Pada 3 Episode awal Nisekoi jelas sekali memiliki event-event yang jauh lebih menarik dari anime Bokutachi wa Benkyou ga Dekinai ini. Saya pun bertanya-tanya, kok ada yang mau mengadaptasi Bokuben? Jawabannya ternyata datang dari studio amatir yang ingin mencoba keberuntungan mereka dalam persaingan industri anime yang keras ini. Hadeuh Deuh Duh. 
   Overall, saya sangat tidak enjoy sekali menonton anime ini. Anime ini juga sangat tidak cocok sekali jika ditunjuk sebagai cerita harem romance pengganti dari seri Nisekoi. Dalam seri manganya juga, saya hanya berharap Bokuben bisa segera mengakhiri serinya di Shounen Jump dan digantikan dengan suatu seri yang memiliki cerita yang lebih menarik lagi seperti Nisekoi.

~AYBD


Posting Komentar

0 Komentar