[REVIEW] Isekai Quartet, Perpaduan yang Menarik dengan Banyak Potensi Komedi yang Terbuang Percuma


Sebelumnya baca dulu yang ini:
[REVIEW 3 EPISODE] Isekai Quartet, Menggabungkan Empat Anime Isekai Sekaligus

Yo gan, rasanya sudah lama sekali semenjak mimin gak ngupdate review di blog ini. Kalian tenang aja, mimin gak ngilang kok, cuma kemarin itu lagi disibukin aja dengan ujian akhir semester yang bejibun bener dah. 






Hee, lah emang sekarang gak sibuk min? Untunglah, semua urusan yang berhubungan dengan ujian telah terselesaikan. Maka dengan begitu sudah saatnya lah mimin dan para wibu yang ada dunia ini untuk kembali ke dalam sarangnya dengan santapan asupan anime yang bergizi. 

Apalagi season anime Spring baru saja berakhir bulan tadi. Mimin rasanya udah kudet bener gan. Karena semuanya pada ngomongin Saitama, Eren, Dazai, dan para shujinko lainnya. Mimin doang yang ketinggalan. Maka dengan begitu, mimin setidaknya ingin meluangkan waktu untuk mulai untuk nulis review lagi. So, stay tune gan.

He ehem, uhuk uhuk hoaem. Woke lah gan, pada kesempatan kali ini mimin ingin memulai postingan terbaru ini dengan mereview salah satu anime di season Spring tadi, yaitu Isekai Quartet. Sebuah anime yang mengkombinasikan karakter-karakter dari 4 anime sekaligus; yaitu Konosuba, Overlord, Re zero, dan Youjo Senki, yang kemudian dikemas menjadi sebuah anime bergenre komedi.

Mimin yakin para wibu pasti sudah tidak asing lagi dengan anime-anime tersebut. Apalagi Konosuba, yang menjadi anime tempat bernaungnya Lord Kazuma, merupakan salah satu anime yang memang sudah sangat lekat sekali genre komedinya, sedangkan 3 anime lainnya, yaitu Overlord, Re Zero, dan Youjo Senki sangat berbanding terbalik sekali dengan anime Konosuba. Ketiganya justru malah memiliki cerita yang jauh lebih serius. 

Itulah menurut mimin yang menjadi tantangan dalam pembuatan anime Isekai Quartet ini. Mengubah 3 anime yang bercerita serius tersebut kedalam suatu anime dengan nuansa komedi. Sedangkan untuk konosuba jangan ditanya lagi bagaimana komedinya, Masterpiece.

Wibu A: “Mimin, Mimin, mau nanya nih, kemarin kan udah ngereview anime ini? Kok ngereview lagi?” yang ini nih [REVIEW 3 EPISODE] Isekai Quartet, Menggabungkan Empat Anime Isekai Sekaligus

Wibu B: “Iya, bener tuh, mending mimin review tuh anime kayak Titan Season 3, Saitama Musim 2, 

Wibu A: “NANI, kawaii? Maksud ente Bungou Stray Dogs? Kawaiinya darimana coba, itu kan anime isinya cowok-cowok. -_-”

Wibu B: “Iya, cowok-cowok yang kawaii.“ (fujoshi mode)

Wibu A: “Owalah, Kono Fujo”

MIMIN: “Oy oy oy,oy, yaudah, mimin jawab nih. Tadi pertanyaannya kenapa ngereview anime ini lagi ya? Itu karena review isekai quartet yang kemarin itu mimin review cuma dari 3 episode awalnya aja, tapi kalo untuk yang kali ini sudah mimin review setelah nonton episode 1 sampai 12. 

Kemudian untuk anime season Spring lainnya mungkin memang belum mimin review. Sabar yah gan, nyari waktunya itu lho yang susah. Mimin juga nulisnya sebenarnya lama. Pengen sih ngereview langsung di youtube biar gak payah nulis-nulis lagi, tapi apalah daya laptop kentang dan jaringan hape seadanya ini gan. Hiks hiks”

Wibu A : “Owalah, miminnya curhat.”

Jadi seperti itulah ceritanya kira-kira mengapa mimin terlambat ngereview anime ini. Karena memang nulisnya aja yang lama. Untuk itu, agar tidak memperpanjang kata-kata pembuka dari review anime ini lagi, kita mulai saja langsung ulasan dari anime berjudul ‘4 Dunia Lain’ ini.

Wibu A: “Wat min, 4 Dunia Lain? Serem bener”

Mimin ga bohong loh. Itu yang fansub ngasih judul emang koplak.

SINOPSIS:
Pada suatu hari, sebuah tombol misterius muncul pada empat dunia isekai yang berbeda, yaitu pada dunia anime Konosuba, Overlord, Re Zero, dan Youjo Senki. Ketika mereka menekan tombol tersebut, mereka kemudian dikirim ke sebuah dunia yang mirip dengan bangunan sekolah di dunia manusia. Untuk kembali ke dunia asal mereka, ternyata mereka harus mengikuti kegiatan keseharian sekolah tersebut sampai batas waktu yang tidak diketahui. Bagaimanakah kelanjutan dari kisah keseharian mereka?

STORY: 6


Baiklah kita mulai review bagian story anime ini terlebih dahulu. Mungkin kita mulai dari keberadaan sekolahnya dulu. Menurut salah satu anak buah Ainz, “si Demiurgos.....DEMON”, dia mengatakan jika ingin kembali ke dunia asal mereka, maka mereka harus mengikuti keseharian sekolah ini. Semua yang berada dikelas tersebut pun percaya akan hal tersebut. 

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa mereka akhirnya terpaksa harus mengikuti kegiatan sekolah ini terlepas dari bagaimana kepentingan dunia isekai mereka masing-masing. Maka dengan alasan kuat tersebut, latar cerita sekolah ini setidaknya sudah dapat diterima oleh penonton. Jadi jangan bingung lagi kenapa mereka mau menjalani kegiatan sekolah ini.

Kemudian, dari sisi pembangunan karakter ‘komedi’. Baik dari pembangunan karakter masing-masing maupun dari interaksi yang terjadi. Jika sebelumnya kita telah menonton keempat anime ini, maka kita pasti sudah mengetahui bagaimana watak dan kepribadian asli mereka semua. 

Lalu mengapa mimin mengatakan pembangunan karakter ‘komedi’? Seperti yang mimin katakan pada awal review anime ini, 3 dari 4 anime isekai yang ada di anime Isekai Quartet bukanlah anime bergenre komedi, ketiganya merupakan anime bercerita serius. Diantaranya yaitu Overlord, Re Zero, dan Youjo Senki. 

Pada anime asli mereka sebenarnya adegan komedinya ada sih beberapa, tetapi ketiga anime tersebut sebenarnya lebih banyak memiliki adegan-adegan seperti pembunuhan dan peperangan. 

Untuk itulah karakter mereka harus dibangun kembali dalam anime Isekai Quartet ini agar dapat menjadi karakter yang dapat membuat penonton tertawa, tetapi tentu saja dengan catatan tetap mempertahankan bagaimana watak asli mereka di anime originalnya.

Pembangunan karakter komedi tersebut menurut mimin ada beberapa yang berhasil dilakukan. Salah satunya yaitu karakter si loli Tanya von Degurechaff. 

Seperti yang sebenarnya kita ketahui, pada anime Youjo Senki beberapa hal yang sering dikatakan Degurechaff tentang ‘Makhluk X’ benar-benar seperti suatu hal yang sangat serius sekali dalam hidupnya. Tetapi di anime Isekai Quartet ini, dengan adanya keberadaan Ainz dan Aqua, semua perkataan Degurechaff tentang ‘Makhluk X’ malah menjadi sesuatu yang memiliki nuansa komedi tersendiri. 

Degurechaff menuduh mereka sebagai Dewa yang sudah menghancurkan kehidupannya. Hal tersebut tentu bukan sembarang alasan. Karena skill status Ainz dan Aqua yang memang sudah seperti menyamai tingkat dewa yang overpower.

Tidak seperti Tanya von Degurechaff, perkataan Ainz dan Natsuki Subaru dalam anime ini menurut mimin kurang dapat mengeluarkan sisi komedinya. Tetapi beruntunglah mereka tidak keseluruhan seperti itu. 

Lawakan Natsuki Subaru sebenarnya baru bisa mengeluarkan sisi komedinya ketika Ram membalasnya dengan jawaban pedas. Begitu juga dengan Ainz yang baru bisa terbantu dialog komedinya dengan adanya Demiurge yang selalu mengatakan sesuatu yang Ainznya sendiri sebenarnya tidak mengetahuinya. 

Sedangkan karakter lainnya seperti Rem, Emilia, Albedo, Shalter dan anak buah Ainz lainnya menurut mimin tidak dapat menghasilkan komedi yang benar-benar membuat mimin tertawa. 

Hal ini sangat berbanding terbalik dengan betapa baiknya tiap perkataan yang dikeluarkan Kazuma, Darkness, Aqua, dan Megumin. Mereka benar-benar melakukan komedi yang sangat baik sekali. Mimin sangat memuji mereka di anime ini. Good Job.

Sebelumnya mimin membahas pembangunan komedi masing-masing karakter. Namun kali ini mimin akan membahas komedi yang terjadi akibat interaksi yang terjadi antar para karakter. 

Interaksi antar karakter ini merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan unsur komedi anime ini. Karena itulah yang ditunggu-tunggu dalam anime crossover/ anime gabungan, mengetahui bagaimana jadinya jika karakter di suatu anime bertemu dengan karakter dari yang anime lainnya.

Ada beberapa interaksi yang menurut mimin menambah unsur komedi pada anime ini, yaitu seperti saat Aqua menggunakan turn undead pada Ainz, saat Degurechaff menganggap kalau Ainz dan Aqua itu merupakan ‘Makhluk X’, saat Degurechaff menjahili Kazuma, dan saat Darkness yang minta dicambuk anak buah Degurechaff. 

Well, bisa kita lihat, semua interaksi komedi tersebut selalu saja berhubungan dengan kubu konosuba. Sedangkan interaksi yang tidak berhubungan dengan kubu konosuba sama sekali tidak menghasilkan komedi. Jika tidak ada karakter konosuba dalam anime ini mungkin hanya akan menjadi sekedar anime crossover saja, dan hal tersebut bisa jadi membosankan. 

Sungguh disayangkan karena mereka tidak dapat menghasilkan dialog komedi tanpa bergantung pada kubu konosuba. Karena hal itulah sebenarnya yang sangat ingin mimin lihat. Sehingga dapat mimin simpulkan, nuansa komedi dalam story anime ini dari dialog-dialog yang terjadi menurut mimin hanya berhasil dilakukan oleh Konosuba dan Youjo Senki saja.

KARAKTER


Baiklah, kita pindah ke bagian pembangunan karakter. Namun berhubung ada banyak karakter dalam anime ini maka mimin ingin menilai mereka secara berkelompok. Kelompok manakah yang lebih baik diantara mereka semua.

1. Kubu Konosuba, Nilai Pembangunan Karakter: 10
Menurut mimin, tidak perlu dipertanyakan lagi lah siapa yang terlihat paling dominan komedinya di anime ini. Jawabannya adalah kubu konosuba. Bisa kalian bayangkan sendiri jadinya jika anime Isekai Quartet ini tanpa mereka. Bakal terasa hambar gan.

2. Kubu Youjo Senki: 9
Lah, kok Youjo Senki min? Iya, Youjo Senki. Mimin juga ga percaya anak-anak dari kubu Youjo Senki bisa berkomedi sebaik itu di anime ini. Terutama si Tanya von Degurechaff. Dendamnya pada “makhluk X” benar-benar membuat mimin tertawa di anime ini. Bukan hanya dirinya saja, tapi juga ada Rerugen Sensei dan anak buah Degurechaff yang juga cukup membuatnya menjadi komedi.

Namun, tentu saja hal tersebut berkat bantuan kubu konosuba. Seperti adegan Darkness mau dicambuk, Rerugen-sensei nyanyi lagu kebangsaan.

3. Kubu Overlord: 7
Seperti yang mimin bilang sebelumnya, satu-satunya yang hal lucu yang terjadi antar sesama karakter di anime Overlord hanyalah dialog antara Ainz dan Demiurge. Sedangkan dialog lucu lainnya terjadi dengan karakter dari anime lain, yaitu Ainz dan Degurechaff, Demiurge dan Kazuma. Hanya itu saja.

4. Kubu Re Zero: 5
Bagaimana dengan kubu Re Zero? Garing sekali. Satu-satunya yang lucu adalah dialog Subaru dan RAM. Sedangkan sisa karakter lainnya gak pandai ngelawak.

VISUAL: 8 DAN MUSIK: 7


Wibu A: “Mimiiiiin.”

MIMIN: “Oy.”

Wibu A: “Review Visual Art sama Musiknya mana min? Kok cuma dikasih nilai doang?”

MIMIN: “Gak ada.”

Wibu A: “Lah, nande?”

MIMIN: “Mimin pengen sih buat, tapi uneg-uneg untuk bagian visual sama musik udah mimin keluarin semua di review sebelumnya, jadi mimin gak ada bahan lagi nulis apa, makanya gak mimin buat lagi.”
Wibu A: “Heleh, si mimin. -_-“

Cek aja di review visual dan musiknya yang sebelumnya ya, klik disini “[REVIEW 3 EPISODE] Isekai Quartet, Menggabungkan Empat Anime Isekai Sekaligus”. 

Namun satu hal yang mimin dapat simpulkan adalah sutradara utama dan composer musik dari anime ini keduanya merupakan orang yang sudah tidak asing lagi jika terlibat dalam pembuatan anime-anime yang berisi chibi-chibi kawaii. 

Sutradara dan Composer anime ini dulu memang sudah pernah terlibat dalam pembuatan anime Ple Ple Pleiadesnya anime Overlord. LAH, ENTE GAK TAU PLE PLE PLEAIDES? Silahkan tonton lagi anime Overlord sampai akhir lagu ending dan lihat apa yang muncul. Ketemu? Itu Ple Ple Pleaides. Re Zero sama Youjo Senki juga ada episode spesial chibi-chibinya tapi terpisah dari episode utama. Dan orang yang terlibat juga mereka. Makanya berhubung mereka pengen buat projek besar maka digabungin lah semuanya menjadi Isekai Quartet.

OVERALL: 7


Sebenarnya ada cara lebih cepat untuk membangun pengenalan pada anime yang memiliki banyak karakter. Yaitu dengan cara membuat para karakternya bertarung satu sama lain atau memperlihatkan kelebihannya. Contohnya seperti seperti anime Boku no Hero Academia, One Punch Man, dan Juuni Taisen.

Dalam salah satu episode anime ini sebenarnya ada satu hal yang berhubungan dengan hal yang mimin sebutkan tadi. Yaitu saat menunjukkan bakat didepan kelas. Namun karena waktu yang terbatas, tidak semua dapat memperlihatkan kelebihan mereka masing-masing. 

Seandainya dua karakter langsung bertarung saling mengadu bakat kelebihannya. Pasti kita akan lebih mudah dalam mengenal lebih dekat para karakternya. Terutama karakter yang ada di anime Youjo Senki.

Terus mengapa mimin bilang potensi komedi yang terbuang percuma? Itu karena hanya kubu Konosuba saja yang banyak dikembangkan dalam anime ini. Sedangkan kubu lainnya tidak dimanfaatkan dengan baik. Kehadiran kubu Re Zero yang semenjak awal memiliki cerita serius dalam animenya telah gagal menjadi suatu hal yang komedi. Namun untuk kubu Youjo Senki dan Overlord, keduanya bisa memanfaatkan potensi mereka. Sehingga masih dapat diterima.

Membuat karakter ke dalam bentuk chibi tentu merupakan cara yang paling tepat dilakukan. Melalui hal tersebut kesan komedi sangat mudah didapat. Cerita yang disajikan pun jauh lebih fresh dibanding anime chibi lain seperti Shingeki Kyojin no Chuugakkou yang ceritanya tidak original dan banyak mengambil scene dari anime aslinya.

Untuk itu mimin tutup review ini dengan harapan mereka nantinya dapat membuat cerita season kedua yang jauh lebih baik dari season pertama.

~AYBD