Yo gan, mimin ingin review lagi nih salah satu anime di season sebelumnya.
“Judulnya apa min??”
“Anime loli idaman, Sewayaki Kitsune no Senko-san. “
Anime ini cukup menarik karena bercerita tentang om om yang minta dimanjain sama loli. Bener-bener bikin iri ngeliatnya. Mungkin orang yang buat manga dari anime ini juga memang terinspirasi karena melihat betapa sibuknya rutinitas pegawai om om di Jepang. Kesibukan tersebut membuat mereka tidak punya waktu untuk melakukan refreshing time. Well, kurang lebih latar belakangnya mirip seperti mengapa Getsuyobi no Tawawa dibuat.
"Buat ngilangin stress."
Review lainnya, silahkan klik:
"Buat ngilangin stress."
Review lainnya, silahkan klik:
- [REVIEW] Sewayaki Kitsune no Senko-san, Karungin Gan !!
- [REVIEW FINAL] Isekai Quartet, Perpaduan yang Menarik dengan Banyak Potensi Komedi yang Terbuang Percuma
- [REVIEW] Kaze ga Tsuyoku Fuiteru, Ini Bukan Hanya Soal Kemenangan
- [REVIEW] Kaguya-Sama Wo Kokurasetai, Ekspektasi Comedy yang Terlalu Tinggi?
- [REVIEW] Date a Live Season 3, Kehilangan Ciri Khas dari Season Sebelumnya?
- [REVIEW] Kakegurui Season 2, Lebih Psychological dari Season Sebelumnya?
- [REVIEW] Domestic na Kanojo, Selamat Datang dalam Kisah Cinta antar Saudara Tiri
SINOPSIS
Bercerita tentang seorang pegawai bernama Nakano yang punya stress tinggi dalam bekerja. Maka untuk meringankan beban stressnya, dikirimlah seorang gadis rubah bernama Senko-chan ke apartemen miliknya agar bisa main manja-manjaan. Maka begitulah bagaimana kisah keseharian Om om yang dipenuhi asupan loli idaman ini bermula.
VISUAL: 8
Mimin seneng rasanya melihat perkembangan studio yang pernah mengerjakan anime Gekkan Shoujo Nozaki ini. Kualitas gambarnya juga mengalami peningkatan lebih baik dibanding anime New Game. Meskipun sebenarnya peningkatan itu sudah mulai terlihat semenjak anime Tadakoi ditayangkan pada tahun lalu.
Visual gambar yang biasanya hanya menggunakan gambar tangan, sekarang sudah sedikit demi sedikit menggunakan teknologi CGI, contoh pada visual kereta api.
Beberapa visual menarik lainnya yang dapat mimin tangkap adalah animasi ketika sedang hujan, bersalju, dan bunga sakura berjatuhan.
Karena animenya juga lebih banyak mengambil latar cerita di kamar, sehingga mungkin tidak terlalu sulit dalam pengerjaanya. Oh iya, hampir ketinggalan, efek pencahayaan pada matahari dan lampu kota dimalam harinya juga mantep bener, seperti sudah mengalami peningkatan signifikan dibanding anime Doga Kobo lainnya.
Karena animenya juga lebih banyak mengambil latar cerita di kamar, sehingga mungkin tidak terlalu sulit dalam pengerjaanya. Oh iya, hampir ketinggalan, efek pencahayaan pada matahari dan lampu kota dimalam harinya juga mantep bener, seperti sudah mengalami peningkatan signifikan dibanding anime Doga Kobo lainnya.
Opening song anime ini sangat kawaii, cocok sekali sebagai lagu penghilang stress. Apalagi lagunya dinyanyiin langsung sama suara Senko dan Shiro. Mimin sendiri ngedengerin lagunya sambil ngebayangin Senkonya sedang nyanyi sambil ngedance kawaii diatas panggung. Rasanya itu kayak pengen teriak “Hoi Hoi Washoi Washoi” sambil megang lightstick.
Untuk BGMnya juga benar-benar pas. Mimin seperti mendengar berbagai macam alat musik di anime ini, seperti seruling, violin, piano, dan juga musik seperti bunyi bass dan akustik ketika Nakano sedang berada di tempat kerja. Bener-bener udah kayak musik game yang ada adegan keseharian-kesehariannya.
STORY: 8
Pak polisi, tangkap orang ini, orang ini sedang main manja2an dengan gadis dibawah umur, wkwkwk.
Semenjak anime Tadakoi, rasanya sudah lama sekali melihat studio anime ini tidak mengeluarkan anime dengan MC cowok. Karena setau mimin, mereka lebih sering mengerjakan anime seperti New Game, Umaru, dan anime lainnya yang MC karakternya cewek semua.
Untunglah kali ini Doga Kobo sepertinya mencoba untuk keluar dari zona nyamannya, dan ini merupakan anime pertama mereka yang menggunakan MC sebagai cowok om-om. Kehadiran om om ini jugalah yang membuat Senko jadi terlihat menarik, karena om om dan loli didalam satu rumah itu ibaratnya seperti sedang melakukan kejahatan. Penonton pun rasanya seperti dibuat berfantasi sendiri.
Mimin sebenarnya sempat khawatir apakah anime yang hanya banyak mengambil latar cerita di dalam ruangan ini akan membuat penontonnya menjadi bosan. Menurut mimin pribadi, hal tersebut tidaklah benar. Memang, latar cerita didalam rumah yang terus digunakan secara berulang-ulang pada tiap episodenya bisa dibilang akan membuatnya menjadi monoton.
Namun berkat hal-hal beragam yang dilakukan Senko dan Nakano dalam menjalani kesehariannya, kesan monoton tersebut sama sekali tidak terasa, apalagi juga ada beberapa adegan fanservice yang ditambahkan. Gak mungkin gak stay tune dah nontonnya
Berkali-kali dialognya memberitahukan bahwa Senko itu sudah berumur 800 tahun, mengapa? Karena di Jepang hal-hal yang berhubungan dengan melakukan hal echi pada anak dibawah umur biasanya dianggap sebagai suatu perbuatan kejahatan. Namun didalam anime ini, karakter anak kecil sudah dirubah menjadi tokoh fiksi siluman rubah berusia tua agar jadi terlihat bahwa hal itu bukan kejahatan. Namun tetap saja, yang namanya loli tetaplah loli, mau setua apapun Senko, perilakunya tetap saja seperti seorang anak kecil. Disitulah mereka mulai membuat fantasi penonton bermain.
Pada bagian akhir cerita, dimana Senko memutuskan untuk pergi kembali ke tempat asalnya, hal tersebut sebenarnya merupakan pemilihan ide yang sangat bagus, namun sayangnya pengeksekusiannya terlihat sangat kurang dramatis. Akhir cerita yang sebenarnya mimin harapkan yaitu Nakano memilih untuk mengikhlaskan kepergian Senko dan menjalani dulu sekitar satu minggu hidup mandiri tanpa dirinya. Lalu ketika Nakano memang merasa sudah kesepian, barulah Senko kembali lagi pada Nakano.
KARAKTER
1. SENKO: 10
Karakter Senko ini memang merupakan sebuah mahakarya sebagai seorang waifu idaman. Walaupun memiliki umur 800 tahun, pemikirannya yang masih terlihat polos seperti seorang gadis kecil berhasil membuat insting lolicon para penontonnya bangkit. Pengen deh rasanya dikarungin buat dibawa pulang sebagai guling dirumah.
Cantik sih sebenarnya enggak, tapi moe moe imut itu yang bikin gak tahan, apalagi ditambah logat ngomong khas miliknya itu. Membuat seiyuu dari karakter Senko ini benar-benar harus kita beri apresiasi tinggi. Mengapa? Karena telah berhasil membuat animenya menjadi jauh lebih berasa pengalamannya dibandingkan dengan manganya.
Dengan pakaian ala wanita kuilnyanya, desain karakter bentuk mulut kawaii yang terlihat seperti rubah, dan kepribadiannya yang selalu setia untuk melayani, membuat Senko menjadi salah satu karakter yang bisa dikatakan sebagai waifu sejuta umat. Ukurannya yang benar-benar pas dikarung, rasanya pengen mimin peluk-peluk sampai puas.
2. NAKANO: 8
Karakter Om Om inilah yang membuat anime ini menjadi lebih menarik. Seperti yang kita tau, beberapa orang mungkin lebih tertarik nonton anime yang keseluruhannya hanya berisikan gadis-gadis kawaii saja, seperti Hinako Note, Yuru Yuri, Yuru Camp, dan lain-lain.
Lalu bagaimana jika kemudian ditambahkan MC cowok yang juga merupakan seorang om om?
Tentu saja hal tersebut akan membuat naluri harem dan lolicon para penonton langsung naik ke tingkat tinggi. Mimin sendiri sangat bersyukur ada kehadiran Nakano di anime ini, karena MC cowok didalam suatu anime itu dapat membantu penonton menempatkan sudut pandang mengenai dirinya sendiri.
Kehadiran Nakano juga membuat penonton tetap stay tune buat nonton episodenya hingga akhir, karena jika isinya hanya keseharian loli saja, pasti bakalan lama ngabisin tiap episodenya.
Mimin juga terkesan MCnya gak berpikiran ngeres, yang ada di pikirannya itu cuma ada mengelus-elus ekor dan telinga.
Itu tentu saja karena Nakano bukanlah MC yang langsung menurut pada nafsu echinya. Kita sendiri juga tau dia itu sudah memiliki pemikiran yang matang. Mimin sendiri sangat tidak menginginkan jika ada unsur echi di anime ini. Karena loli itu harus selalu suci dan bersih. Yup, itu kalau di anime, tapi kalau misalkan mimin memang berada di posisi dia, langsung kita sikat.
Kehadiran Nakano juga membuat penonton tetap stay tune buat nonton episodenya hingga akhir, karena jika isinya hanya keseharian loli saja, pasti bakalan lama ngabisin tiap episodenya.
Mimin juga terkesan MCnya gak berpikiran ngeres, yang ada di pikirannya itu cuma ada mengelus-elus ekor dan telinga.
Itu tentu saja karena Nakano bukanlah MC yang langsung menurut pada nafsu echinya. Kita sendiri juga tau dia itu sudah memiliki pemikiran yang matang. Mimin sendiri sangat tidak menginginkan jika ada unsur echi di anime ini. Karena loli itu harus selalu suci dan bersih. Yup, itu kalau di anime, tapi kalau misalkan mimin memang berada di posisi dia, langsung kita sikat.
3. KOENJI: 8
Tidak banyak yang dapat mimin katakan tentang tetangga dari Nakano yang bekerja sebagai penulis manga ini. Kehadirannya di anime ini yang jelas membantu menghilangkan unsur monoton yang hanya terpaku pada adegan Senko dan Nakano saja. Setidaknya menambah latar cerita dan dialog-dialog baru yang terjadi.
4. SHIRO: 6
Karakter yang satu ini cukup annoying menurut mimin. Dirinya seperti menggangu kehidupan damai yang sedang terjadi antara Nakano dan Senko. Memang sih lebih kawaii dan punya oppai yang besaran dikit dari Senko, but I’m still hate her.
Namun sama seperti Koenji, unsur seperti inilah yang dibutuhkan untuk membuat adegan-adegan baru bisa terjadi antar tiap karakternya. Jadi terima sajalah.
ENJOYMENT: 9
Ada yang nanya “owalah, ini kan anime isinya cuma keseharian dirumah, gak bosen apa nontonnya?"
Well, kembali ke genre favorit masing-masing. Mimin sih sangat menikmati semua adegan yang ada di anime ini, karena anime ini seolah-olah seperti menghilangkan stress penontonnya dari pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk.
Walaupun konflik seriusnya itu baru terjadi di episode 11 dan 12, mimin gak mempersalahkan dan tetap menikmati 10 episode pertama yang berisikan slice of life tersebut. Gara-gara anime ini juga mimin jadi kepengen punya loli yang ekor sama kupingnya bisa dipegang-pegang terus-terusan. Pasti betah dah mau berapa lama pun dirumah.
Pada tiap akhir episode juga diberikan fanservice ringan untuk membayangkan jika kita sebagai penonton dimanjain oleh mereka. Itu tuh rasanya kayak dunia antara penonton dan dunia mereka itu telah menyatu bersama. Shiawase shiawase.
OVERALL: 9
Senko benar-benar telah menjadi waifu idaman semua orang, bisa masak, tau cara memanjakan, dan selalu menunggu sang pemilik rumah pulang.
Diantara banyaknya karakter bertelinga hewan diluar sana, mungkin cuma anime ini yang tau cara menonjolkan betapa kawaiinya karakter bertelinga hewan. Memegang ekor dan telinga saja seperti melakukan perbuatan echi, padahal di anime lain juga seperti itu, tapi di anime ini rasanya lebih berasa. Mimin yang bukan penggemar karakter telinga hewan dan berekor tiba-tiba langsung memuja-muja Senko.
Diantara banyaknya karakter bertelinga hewan diluar sana, mungkin cuma anime ini yang tau cara menonjolkan betapa kawaiinya karakter bertelinga hewan. Memegang ekor dan telinga saja seperti melakukan perbuatan echi, padahal di anime lain juga seperti itu, tapi di anime ini rasanya lebih berasa. Mimin yang bukan penggemar karakter telinga hewan dan berekor tiba-tiba langsung memuja-muja Senko.
Anime ini membuat mimin jadi membayangkan gambaran black aura wujud dari stress milik manusia itu bisa dilihat di dunia nyata. Pasti pusing sekali rasanya melakukan pekerjaan yang sama secara rutin setiap seharinya. Cerita anime ini benar-benar sesuai dengan kehidupan kita yang dipenuhi dengan pekerjaan, dan tentu saja kita setidaknya membutuhkan waktu untuk beristirahat dan refreshing.
Secara keseluruhan, mimin sangat menikmati semua adegan yang disajikan anime ini. Mimin juga berharap nantinya akan ada anime yang bercerita tentang keseharian seperti ini lagi. Untuk itu mimin mengucapkan terima kasih untuk kalian yang menyempatkan diri untuk membaca review ini.
Mata ashita na no ja......
~AYBD
0 Komentar